Skip to main content

Seni Menerima Diri Sendiri 2

Cahaya menembus kegelapan
Dukungan dari orang-orang terdekat, keluarga dan sahabat membantuku perlahan berdiri dan berani menapaki kembali jalan yang sudah lama tak kulalui. Buku-buku bacaan memberikan suntikan semangat sekaligus memberitahuku kabar gembira, bahwa bukan aku saja yang mengalaminya. Bahkan hampir setiap mahasiswa melaluinya, hanya aku saja yang mungkin waktunya sedikit lebih lama. 

Salah satu bukunya berjudul " Berdamai dengan diri sendiri" karya Muthia Sayekti. Aku membacanya semester lalu. Saat itu aku benar-benar merasa tersentuh. Oh.. mungkin memang jalan hidupku seperti ini. Atau mungkin memang perjuanganku kali ini hanya sedikit lebih berat, itu saja. Memahami bahwa setiap insan telah memiliki nasib dan takdirnya masing-masing membantu merasa lebih damai.

Mah, Pah, maaf karena telah menyita bahwa waktu, pikiran, biaya dan kasih sayang selama aku berada jauh dari kalian. Maaf karena tak bisa menyelesaikan tugas lebih cepat agar bisa segera kembali rumah. Maaf, maaf dan hanya maaf yang rasanya ingin selalu ku sampaikan pada mereka berdua. Namun tak ku sangka, bukan maaflah yang mereka butuhkan. Bukan alasan mengapa anaknya tak juga selesai. Tapi kalimat "Aku baik-baik sajalah" yang menenangkan mereka. 

Sebelumnya aku tak menyangka, akan seperti ini akhirnya. Namun aku bersyukur ternyata kasih sayang orang tua dan keluarga tak pernah habis dan hilang hanya karena waktu 5 tahun tak bersama. Pesan yang mereka sampaikan sangatkan menyentuh hatiku, "Nak, kalo kamu ga kuat bilang aja, insya allah mama ikhlas". Kalimat itu terdengar menyejukkan hati. Bukan salahmu seperti ini, mungkin memang sudah jalan Tuhan, lagi-lagi kalimat mereka menenangkanku.

Saat ini, aku sedang belajar dan akan terus belajar bagaimana menjadi diri sendiri dan menerima apa adanya diri. Sesuatu yang dahulu ku pikir aku sudah sangat mengetahuinya..
Aku tak berharap banyak dengan tulisan ini, namun doa terbaik selalu kucurahkan kepada teman-teman yang mungkin juga merasakannya, dan doa untuk diriku sendiri. Semester ini aku akan membuat semuanya menjadi lebih baik.

Please, let me hold your hand and walk together.
Because togetherness will always better.

Comments

Popular posts from this blog

Review Belanja Online, LAZADA Indonesia VS LAZADA Thailand

Assalamualaikum wrwb. Kalian suka belanja? Kalian suka cari promosi dan diskon? Atau kalian suka beli barang terus direturn dengan alasan berubah pikiran? Ya, Ketiganya diatas itu gue banget. Suka belanja, tapi males jalan ke mall, males milih lama buat keliling cari barang. Dan yang yang terpenting suka cari promosi dan harga murah dibandingin beli langsung. Itu adalah salah dua alasan kenaa sekarang semakin banyak online shopping dan makin banyak juga promosi yang diberikan. Pengelaman gue di Indonesia, gue pernah belanja di  blibli.com ,  tokopedia.com ,  lazada.co.id ,   zalora.co,id  dan beberapa website toko online. Hasilnya ga begitu buruk, gue cuma pernah sekali zonk pas belanja online di berr*benka.com. Gue bahas satu-satu kali ya. 1. blibli.com Kalo lo suka online bakalan sering banget lihat iklan blibi pas nonton youtube atau pesen tiket pesawat. As you know, blibli ini banyak kasih promosi juga lho. Mereka sering dijadiin sponsored diacar...

Tips Perjalanan Bandar Lampung ke Bogor ala mahasiswa

Saya Sissy Nagita, mahasiswi salah satu universitas di Bogor asal Lampung. Perjalanan ini merupakan sekian kalinya untuk saya, dan saya ingin membagikan tipsnya untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat. Rute perjalanan: 1. Travel Bandar Lampung-Bakauheni (Rp 40.000) waktu tempuh 2 jam. 2. Kapal penumpang Bakauheni-Merak (Rp 15.000) waktu tempuh 2-3 jam normal. 3. Bis arimbi/primajasa jurusan Merak-Bogor (Rp 40.000) waktu tempuh 4-5 jam. Alternatif bus Merak-Serang (Rp 8.000) waktu tempuh 30 menit, dilanjutkan bis Serang-Bogor/Serang-Bandung turun di Sukasari/ Baranangsiang (Rp 40.000) waktu tempuh 4 jam. Alternatif lainnya, kereta dari stasiun Merak menuju stasiun Rangkas Bitung (Rp 3000) waktu tempuh 2 jam), dilanjutkan dengan kereta listrik (KRL) dari Stasiun Rangkas Bitung menuju Stasiun Bogor (transit di Tanah Abang, pilih jalur kuning Rp 7000) waktu tempuh 3,5 jam) Total waktu tempuh 10-12 jam termasuk waktu tunggu menggunakan bus seharga 100ribuan dan 12-15 jam menggun...

Exchange ke Kasetsart University? Langsung Booking Krissana International Dormitory sekarang!

Gue pengen balik. Kemana? Indonesia, kayanya gue kangen nyokap, kangen rumah. Ga tau, ntah ini homesick atau bukan. Tapi rasanya kangen banget sama rumah. Fix, kayanya gue ga cocok tinggal diluar negeri kayanya. Padahal temen-temen gue malah betah banget karena lebih enak disini dengan fasilitas oke dan full wifi dibandingin dirumah. But, it's not me. Gue mikir, iya juga kenapa gue ga betah ya. Apa jangan-jangan ibu dirumah lagi kangen sama gue? Positive aja kali ya. Biasanya gue santai aja, biasanya juga ga pulang karena kelamaan jadi anak rantau. Temen gue aja bilang, ternyata lo cemen ya. Gue kira lo tahan banting, ternyata anak mama juga *dalem hati gue batin, gini2 gue mandiri kali, bukan anak manja. But, it's oke emang kalo udah bahas tentang ibu, gue emang melow dikit.  Sempet gue bilang gini, ntar lulus S1 gue ga mau kuliah keluar negeri ah. Mending yang deket aja biar bisa sama mama terus dirumah. Sebenernya bukan karena cemen atau ga mau keluar dari zona...