Skip to main content

Menarik Diri dari Kehidupan Pribadi

Dulu...temanku pernah bercerita, dia bilang bahwa semua keinginannya selalu dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Kamipun sebagai temannya mengucapkan selamat atas apa yang telah ia dapatkan.
Suatu hari, ia merasakan hatinya telah dipenuhi oleh rasa iri terhaap temannya yang dianggap lebih beruntung karena mamiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan dirinya.
Dalam pandanganku, temanku ini adalah pribadi yang sangat manis dan mudah mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mengandalkan apa yang ia punya.

Saat itulah aku mulai memahami bahwa tak ada hal yang tak mungkin didapatkan manusia dan pasti ada hal yang tak mungkin didapatkan oleh manusia. Saat aku SMA dulu, aku memiliki teman yang sangat nyaman kehidupannya. Ia cantik dan terlahir dari keluarga yang terpandang. Aku bangga menjadi temannya. Aku ingat dulu, ia selalu dipakaikan sepatu oleh asisten rumah tangganya sebelum pergi sekolah. Satu hal yang membuatku kaget saat pertama kali melihatnya. Temanku tumbuh menjadi gadis dewasa yang manis dan baik hati. Dia adalah teman baikku yang rajin mengajakku bercerita bila aku pulang ke rumah.

Saat SMA dulu, tidak banyak hal yang kami dapatkan. Tidak ada prestasi ataupun motivasi yang kami tuliskan dibuku catatan sekolah. Hanya kenangan dan memori dibenak ibu bapak guru danteman-teman satu sekolah yang mungkin masih mengingat kami saat itu. Aku ingat, dulu kewajiban kami sebagai siswa adalah belajar, tapi kami tidak diberikan hukuman bila tidak mengerjakan kewajiban itu. Jadilah kami sebagai siswa yang sering meninggalkan pelajaran.

Aku ingat dulu, kami sering bermain dirumah teman-teman kami secara bergantian. Kami menghabiskan waktu untuk bercerita dan berkhayal bagaimana kami akan menatap masa depan.
Saat ini, setelah 4 tahun kami tumbuh dan berkembang, mulai banyak perusabahan yang terjadi. Sudah mulai ada prestasi yang kami dapatkan, sudah mulai ada pergerakkan dari kehidupan kami.

Menyaksikan orang-orang kesayanganmu tumbuh lebih baik akan menjadi hal yang sangat membahagiakan. Melihatnya sudah tergerak untuk melaksanakan sholat dan mulai tertarik untuk mengenakan jilbab. Aku tahu temanku bukanlah ahli agama ataupun semacamnya, begiutpun aku. Mungkin kami pernah meninggalkan sholat dnegan sengaja, kami pun pernah melupakan ibadah kepada Sang Pencipta. Namun satu hal yang aku banggakan dari temanku ini adalah, mereka tak pernah melarang dan menghalangiku atau teman-temanku yang lain untuk beribadah.

Saat ini kami sudah mulai menjalin interaksi dengan mendahulukan ibadah saat kami bertemu. Mengingatkan sholat dan menanyakan kabar tentang ibadah lainnya. 
Membahagiakan bukan?
Dulu aku mengganggap tak ada gunanya aku bermain bersama mereka karena mereka akan melalaikanku untuk beribadah. Tapi ternyata Tuhan Maha Pemilik Hati, ia telah membolak balikkan hati Hamba-Nya dengan sangat cepat tanpa ada yang mengetahuinya.

Temanku pernah bercerita bahwa ia lebih memilih menjadi seseorang yang netral, bukan ahli agama atau ahli maksiat. ia hanya ingin menjadi orang biasa, yang menjadi pengingat untuk teman-temannya. Aku memperhatikan apa yang ia kerakan dan aku memahami apa yang ia maksudkan.
Bahwa meninggalkan teman yang bermaksiat saat ia belum mengetahui bukanlah hal yang tepat. JIka kita ingin menjadi teman yang baik, jadilah teman yang setia, sabar mengingatkan dan senantiasa menjadi teman kita agar bisa menjadi orang yang lebih baik.

Jika menarik diri dari kehidupan pribadi adalah salatu-satunya cara agar kamu dapat diterima, makanya berusahalah melakukannya. Jadilah ornag yang menyenangkan dan disenangi orang. Jangan lagi mengurusi kehidupan pribadi hanya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Karena saat ini, sudah wkatunya untuk kita menarik diri dan muncul sebagai seseorang yang telah selesai dengan urusan pribadinya agar dapat membantu meringankan pekerjaan orang lain.
Jangan menilai ornag lain, hanya dari perkataan orang lain. Karena sejatinya, kamupun tidak ingin dinilai demikian.

Comments

Popular posts from this blog

Review Belanja Online, LAZADA Indonesia VS LAZADA Thailand

Assalamualaikum wrwb. Kalian suka belanja? Kalian suka cari promosi dan diskon? Atau kalian suka beli barang terus direturn dengan alasan berubah pikiran? Ya, Ketiganya diatas itu gue banget. Suka belanja, tapi males jalan ke mall, males milih lama buat keliling cari barang. Dan yang yang terpenting suka cari promosi dan harga murah dibandingin beli langsung. Itu adalah salah dua alasan kenaa sekarang semakin banyak online shopping dan makin banyak juga promosi yang diberikan. Pengelaman gue di Indonesia, gue pernah belanja di  blibli.com ,  tokopedia.com ,  lazada.co.id ,   zalora.co,id  dan beberapa website toko online. Hasilnya ga begitu buruk, gue cuma pernah sekali zonk pas belanja online di berr*benka.com. Gue bahas satu-satu kali ya. 1. blibli.com Kalo lo suka online bakalan sering banget lihat iklan blibi pas nonton youtube atau pesen tiket pesawat. As you know, blibli ini banyak kasih promosi juga lho. Mereka sering dijadiin sponsored diacar...

Tips Perjalanan Bandar Lampung ke Bogor ala mahasiswa

Saya Sissy Nagita, mahasiswi salah satu universitas di Bogor asal Lampung. Perjalanan ini merupakan sekian kalinya untuk saya, dan saya ingin membagikan tipsnya untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat. Rute perjalanan: 1. Travel Bandar Lampung-Bakauheni (Rp 40.000) waktu tempuh 2 jam. 2. Kapal penumpang Bakauheni-Merak (Rp 15.000) waktu tempuh 2-3 jam normal. 3. Bis arimbi/primajasa jurusan Merak-Bogor (Rp 40.000) waktu tempuh 4-5 jam. Alternatif bus Merak-Serang (Rp 8.000) waktu tempuh 30 menit, dilanjutkan bis Serang-Bogor/Serang-Bandung turun di Sukasari/ Baranangsiang (Rp 40.000) waktu tempuh 4 jam. Alternatif lainnya, kereta dari stasiun Merak menuju stasiun Rangkas Bitung (Rp 3000) waktu tempuh 2 jam), dilanjutkan dengan kereta listrik (KRL) dari Stasiun Rangkas Bitung menuju Stasiun Bogor (transit di Tanah Abang, pilih jalur kuning Rp 7000) waktu tempuh 3,5 jam) Total waktu tempuh 10-12 jam termasuk waktu tunggu menggunakan bus seharga 100ribuan dan 12-15 jam menggun...

Exchange ke Kasetsart University? Langsung Booking Krissana International Dormitory sekarang!

Gue pengen balik. Kemana? Indonesia, kayanya gue kangen nyokap, kangen rumah. Ga tau, ntah ini homesick atau bukan. Tapi rasanya kangen banget sama rumah. Fix, kayanya gue ga cocok tinggal diluar negeri kayanya. Padahal temen-temen gue malah betah banget karena lebih enak disini dengan fasilitas oke dan full wifi dibandingin dirumah. But, it's not me. Gue mikir, iya juga kenapa gue ga betah ya. Apa jangan-jangan ibu dirumah lagi kangen sama gue? Positive aja kali ya. Biasanya gue santai aja, biasanya juga ga pulang karena kelamaan jadi anak rantau. Temen gue aja bilang, ternyata lo cemen ya. Gue kira lo tahan banting, ternyata anak mama juga *dalem hati gue batin, gini2 gue mandiri kali, bukan anak manja. But, it's oke emang kalo udah bahas tentang ibu, gue emang melow dikit.  Sempet gue bilang gini, ntar lulus S1 gue ga mau kuliah keluar negeri ah. Mending yang deket aja biar bisa sama mama terus dirumah. Sebenernya bukan karena cemen atau ga mau keluar dari zona...