Aku ingat dulu ada seseorang yang sangat menyukaiku di sekolah. Dia selalu menanyakan apa yang aku makan sehingga bisa membuatku seperti saat itu. Dulu aku tak tahu mengapa mereka memperlakukanku layaknya seseorang yang snagat disukai. Aku tak tahu apa motivasi mereka melakukan itu sampai akhirnya aku melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan dulu.
Usiaku sekitar 18 tahun, saat aku menyadari bahwa roda terus berputar dan bumi sangatlah luas. Aku menyadari bahwa di luar sana banyak sekali orang-orang yang melakukan hal yang sama, menyukai seseorang, mengikuti dan menjadikan aktifitasnya sebagai motivasi.
Sebagai seorang mahasiswi baru saat itu, akupun rajin mengamati hal-hal di sekitarku. aku juga sangat perhatian dengan teman-temanku. Suatu hari aku berkenalan dengan seorang wanita yang kuanggap dia sempurna. Ya, pintar, cantik, kaya dan baik hati. Itulah definisi sederhanaku saat itu. Aku mencari banyak informasi tentang orang yang aku sukai hingga bagaimana mereka bisa menjadi seperti saat ini. Hingga aku menyadari bahwa hakikatnya manusia adalah satu kesatuan yang sama. Merek terlahir suyci dan polos. Mereka mencoba, berlatih dan menemukan hal yang baru.
Sleanjutnya mereka pun mengausai dan menjadi ahli dalma bidang yang mereka sukai. Katanya, pekerjaan terbaik adalah hobi yang dibayar. Saat itu aku bertekad untuk mencoba semua hal yang aku sukai untuk menemukaan yang disebut passion. Namun, entah apapun yang aku telah lakukan, aku belum mampu menemukannya hingga saat ini.
Aku belajar tentang makna kehidupan dari perjalanab-perjalanan yang aku lakukan. Aku mengamati aktivitas mereka, memperhatikan gerak-gerak mereka dan berusaha memahami bahasa tubuh merka. Menurutmu, apakah yang melakukan hal yang benar? Belum tentu. Mengapa?
Karena setiap ornag memiliki alasan dan motivasi tersendiri.
Sikapku yang lebih banyak berfikir dan merenung bukanlah suatu kekurangan, karena aku bisa menjadi lebih hati-hati dalam membuat keputusan. ta[pi tak jarang pula, pikiran yang menghatui membuatku salah mengambil keputusan.
Saat ini usiaku 22 tahun, usia-usia remaja akhir. Aku meyakinkan diriku bahwa semua yang telah berlalu adalah pengalaman yang berarti. Semua yang pernah aku lakukan belum tentu orang lain dapat melakukannya. Aku mensugesti diri bahwa aku telah melakukan hal-hal hebat. Menganggap diriku adalah ornag yang pintar dan sangat periang. Aku menjadikan diri sebagai pribadi yang perhatian dan penuh kasih sayang.. Tanpa mereka tahu, bahwa akupun membutuhkan semua itu.
Ketika aku memberikan penilaian positif dalam diri, aku bisa merasakan kepuasaan diri yang tiak bisa dibayar dengan uang.
Aku ingin sekali meyakinkan orang-orang bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita sukai selama itu baik. Tuhan tidak akan pernah lupa untuk mengawasi dna memperingatkan kita bila kita dalam suatu masalah. Tuhan memiliki malaikat yang senantiasa menjaga dan mengikuti kita. lalu apa yang harus kita takuti?
Mari bergerak.
Mari berpindah.
mari berubah.
Jadikan diri menjadi apa yang kita inginkan dengan selalu mendengarkan masukan dan arahan dari Tuhan.
Allah knows best.
Comments
Post a Comment