Skip to main content

ONE Day Tour SOLO

Pekan lalu merupakan hari-hari yang cukup menyenangkan untukku. Pertama kalinya aku mengunjungi beberapa kota di Jawa Tengah sendirian tanpa wacana. Cerita ini bermula dari percakapan singkat dengan salahs eorang temanku yang berkuliah di UMY. Kebetulan temanku baru saja menyelesaikan kuliahnya dan aku tertarik untuk mengunjungnya sekaligus menghibur diri setelah masa perkuliahan berakhir tgl 24 Mei lalu.
Dimulai dengan persiapan sederhana yaitu mencari tiket tercepat dan termurah, aku menggunakan aplikasi umum traveloka dengan perbandingan tiket.com.

Perjalanan dimulai dengan perjuangan menuju Stasiun Pasar Senen (stasiun kelas ekonomi pemberangkat awal Jabodetabek). Kali ini aku menggunakan jasa gojek 16ribu rupiah, aku sudah tiba di stasiun Bogor dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit. Dilanjutkan moda transportasi KRL Bogor-Tanah Abang bertarif 6ribu rupiah dengan waktu 80 menit. Perjalanan Jakarta-Solo ternyata tidak semelelahkan apa yang kubayangkan sebelumnya. Aku sangat menikmati pemandangan selama perjalanan dan mendapatkan teman baru di kereta.

Tiket kereta PP PSE-Solo-Yogyakarta dan Prambanan Ekpress Solo Jogyakarta
Setibanya aku di Bogor, Shella Aviska, temanku sudah bersiap menjemput. Saat ini temanku sedang berkuliah di Universitas Sebelas Maret. Kami pertama kali bertemu saat program pertukaran mahasiswa 2017 lalu di Thailand dan masih akrab sampai saat ini. Segera kamu menuju rumah kos dan beristirahat. Sepanjang malam kami banyak bercerita tentang Indonesia dan bagaimana pergerakan mahasiswa saat ini.
Keesokan harinya kami memulai wisata dengan mengunjungi UNS yang terkenal juga dnegan pertaniannya, sama seperti kampusku IPB. Aku sangat menyukai Solo dan atribut yang membersamainya. Ditambah lagi aku memiliki adik yang sudah aku anggap sebagai keluarga, rasanya menambah kehangatan bila berkunjung kesini.



Aku sengaja mengabadikan momen kamu saat bersama berkeliling Solo, aku ingin kami mengingatnya suatu saat nanti jika kami sudah dewasa nanti. Aku yakin, niat baik kami untuk menjadikan mahasiswa yang berwawasan luas adan pemberani akan terwujud suatu hari nanti. Setidaknya untuk diri kami sendiri.

Awalnya aku masih bingung mengapa banyak papan nama yang bertuliskan Surakarta, bukan Kota Solo. Seyelah kutanya, ternyata hal itu memiliki sejarah yang panjang. Singkatnya, Solo emrupakan anma daerah yang masih kental dengan budaya leluhur dan Surakarta merupakan nama umum Kota Solo. Namun saat ini Solo menjadi lebih terkenal karena dulu banyak orang yang tertarik dengan budaya Solo yang berada di wilayah administrasi Kota Surakarta.

Hari itu aku diajak untuk mengunjungi Masjid Agung Surakarta, lokasinya dekat sekali dengan Pasar Klewer. Pasar induk yang dulu sempat heboh karena kebakaran besar yang diduga akibat sabotase pihak tertentu. Entahlah, saat itu yang kulihat kondisi pasarnya cukup ramai hanya saja bangunannya terbatas.

Aku juga diajak mengunjungi Museum Keraton Surakarta, kali ini aku tidak sempat masuk karena waktu kami terbatas. Aku hanya berfoto di depan pintu keraton Surakarta.

Temanku bilang, ini adalah ikonnya kota Solo. Setiap orang yang berkunjung ke solo biasanya mampir ke sini untuk sekedar berfoto dan berkunjung. Akupun sempat berfoto untuk mengabadikan momenku saat itu. Rasanya aku bersyukur sekali bisa mengunjunginya.

Kebiasaan yang sering aku lakukan bila memiliki teman dekat ialah memintanya untuk membeli seuatu barang yang sama (re:couple-an). Hampir seluruh teman dekatku memiliki setidaknya satu barang yang sama denganku, baik itu kado ataupun memang sengaja kami beli bersama. Kai ini aku tidak mau kalah, aku meminta temanku untuk membeli baju yang sama. Saat itu kami mengunjungi Pasar Gede untuk membeli pakaian, kebetulan selera kami serupa walaupun tak sama.

Dulu, pertama kali aku melakukan ini karena aku tidak memiliki pacar atau teman lawan jenis yang spesial. Akupun memilih jalan yangs edikit berbeda dengan mengajak teman dekatku untuk memiliki barang yang sama untuk tetap eksis sekaligus sarana reminder agar selalu meningat teman-temanku. Perjalananku berlanjut dengan menaiki kereta api Prambanan Ekpress Solo - Yogyakarta sore harinya setelah berbuka di Masjid Kampus UNS.

Sekian ceritaku, aku sangat sennag bisa berkunjugn ke Solo.
Kota yang Ramah dan penuh toleransi.



Comments

Popular posts from this blog

Review Belanja Online, LAZADA Indonesia VS LAZADA Thailand

Assalamualaikum wrwb. Kalian suka belanja? Kalian suka cari promosi dan diskon? Atau kalian suka beli barang terus direturn dengan alasan berubah pikiran? Ya, Ketiganya diatas itu gue banget. Suka belanja, tapi males jalan ke mall, males milih lama buat keliling cari barang. Dan yang yang terpenting suka cari promosi dan harga murah dibandingin beli langsung. Itu adalah salah dua alasan kenaa sekarang semakin banyak online shopping dan makin banyak juga promosi yang diberikan. Pengelaman gue di Indonesia, gue pernah belanja di  blibli.com ,  tokopedia.com ,  lazada.co.id ,   zalora.co,id  dan beberapa website toko online. Hasilnya ga begitu buruk, gue cuma pernah sekali zonk pas belanja online di berr*benka.com. Gue bahas satu-satu kali ya. 1. blibli.com Kalo lo suka online bakalan sering banget lihat iklan blibi pas nonton youtube atau pesen tiket pesawat. As you know, blibli ini banyak kasih promosi juga lho. Mereka sering dijadiin sponsored diacar...

Tips Perjalanan Bandar Lampung ke Bogor ala mahasiswa

Saya Sissy Nagita, mahasiswi salah satu universitas di Bogor asal Lampung. Perjalanan ini merupakan sekian kalinya untuk saya, dan saya ingin membagikan tipsnya untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat. Rute perjalanan: 1. Travel Bandar Lampung-Bakauheni (Rp 40.000) waktu tempuh 2 jam. 2. Kapal penumpang Bakauheni-Merak (Rp 15.000) waktu tempuh 2-3 jam normal. 3. Bis arimbi/primajasa jurusan Merak-Bogor (Rp 40.000) waktu tempuh 4-5 jam. Alternatif bus Merak-Serang (Rp 8.000) waktu tempuh 30 menit, dilanjutkan bis Serang-Bogor/Serang-Bandung turun di Sukasari/ Baranangsiang (Rp 40.000) waktu tempuh 4 jam. Alternatif lainnya, kereta dari stasiun Merak menuju stasiun Rangkas Bitung (Rp 3000) waktu tempuh 2 jam), dilanjutkan dengan kereta listrik (KRL) dari Stasiun Rangkas Bitung menuju Stasiun Bogor (transit di Tanah Abang, pilih jalur kuning Rp 7000) waktu tempuh 3,5 jam) Total waktu tempuh 10-12 jam termasuk waktu tunggu menggunakan bus seharga 100ribuan dan 12-15 jam menggun...

Exchange ke Kasetsart University? Langsung Booking Krissana International Dormitory sekarang!

Gue pengen balik. Kemana? Indonesia, kayanya gue kangen nyokap, kangen rumah. Ga tau, ntah ini homesick atau bukan. Tapi rasanya kangen banget sama rumah. Fix, kayanya gue ga cocok tinggal diluar negeri kayanya. Padahal temen-temen gue malah betah banget karena lebih enak disini dengan fasilitas oke dan full wifi dibandingin dirumah. But, it's not me. Gue mikir, iya juga kenapa gue ga betah ya. Apa jangan-jangan ibu dirumah lagi kangen sama gue? Positive aja kali ya. Biasanya gue santai aja, biasanya juga ga pulang karena kelamaan jadi anak rantau. Temen gue aja bilang, ternyata lo cemen ya. Gue kira lo tahan banting, ternyata anak mama juga *dalem hati gue batin, gini2 gue mandiri kali, bukan anak manja. But, it's oke emang kalo udah bahas tentang ibu, gue emang melow dikit.  Sempet gue bilang gini, ntar lulus S1 gue ga mau kuliah keluar negeri ah. Mending yang deket aja biar bisa sama mama terus dirumah. Sebenernya bukan karena cemen atau ga mau keluar dari zona...