How was your life?
Sudahkah kita menjawabnya dengan jujur dalam hati?
Jawaban apa yang pertama kali terdengar oleh suara hati?
Bagaimana pendapatmu tentang itu?
Kamu pernah sedih? Tentu.
Bagaimana dengan kecewa? Ya, pasti.
Apakah kamu bersedia dijadikan yang kedua? Ya, pasti tidak.
Manusia cenderung memiliki sifat ingin diakui oleh orang lain. Bagaimanapun kondisinya saat itu, pasti ia akan melakukan hal terbaik untuk mendapatkan perhatian orang lain. Manusia akan lebih memilih untuk bersikap seperti tak ada apa-apa agar tak terlihat buruk.
Sama halnya pengakuan dari orang lain manusiapun ingin selalu menjadi bagian penting dari hidup orang lain. Bagaimana tidak? Ia rela memberikan waktunya yang tak bisa diulang demi orang lain. Demi seseorang yang belum pasti statusnya. Manusia cenderung mengatakan "iya" kepada orang yang disayanginya, memberikan setiap hal yang diminta dan membantu sebisanya.
Suatu hal yang sangat mulia adalah kita daoat melakukannya dengan ikhlas, tanpa iming-iming maupun imbalan yang akan diterima. Saat membantu, biasanya manusia akan merasa lebih puas bukan merasa bermanfaat bagi orang lain?
Bagaimana denganmu?
Aku merasa baik-baik saja dan tak ada rasa curiga. Tapi hal itu berubah saat kulihat layar ponselnya bercahaya dengan pesan dari seseorang yang ku kenal.
Dan akhirnya ku tahu bahwa saat itu aku berstatus sebagai orang ketiga yang dijadikan nomor dua cadangan.
"Aku sudah memintanya, tapi ia tak dapat memenuhinya dan memintaku menghubungimu agar mau menemaniku."
Satu kalimat yang hampir saja menghancurkan keikhlasanku saat itu. Kenyataan bahwa aku hanya dijadikan sebagai orang kedua dibagian akhir. Namun hal itulah yang membuatku belajar menghargai diri sendiri, mengapresiasi apa yang sudah aku berikan untuk membantu orang lain.
#30DWSJILID12Kerelaan hati yang hakiki tanpa ego dalam diri.
#DAY21
Comments
Post a Comment