Skip to main content

Me vs the World.


Saya adalah sesorang yang taat pada aturan. Saya menyukai hal-hal yang rapih namun tidak rigid. Kesukaan saya terhadap sesuatu yang tertata dengan baik membentuk saya berkarakter seperti saat ini, taat. Kebiasaan saya dalam menata barang-barang ini, terkadang membuat saya sendiri tergopoh-gopoh mengikuti kehendak diri. Tak hanya itu, saya pun mendapatkan banyak kritikan akibat melakukan sesuatu secara berlebihan.

Sebagai seseorang yang sedikit perfectionis, saya memaksa diri melakukan sesuatu yang tak biasa dilakukan kebanyakan orang. Hal ini  akhirnya mempengaruhi saya dalam pergaulan. Banyak orang yang tak ingin mendekat, apalagi merapat. Merema cenderung hanya melihat dari jauh dan memastikannya tidak mengganggu privasi mereka.

Mereka menganggap diri mereka lebih baik dari satu yang lain. Padahal, manusia terbaik adalah mereka yang selalu berfikir positif dalam kondisi apapun. Andai saja dunia bisa seramah robot mainan kecil saya dulu, pastilah dunia akan terasa lebih menenangkan.

Sebagai sosok introvert, saya termasuk golongan yang mudah bersosialisasi. Saya berani mengajak orang lain berkenalan dan menyapanya, bagaimana denganmu?
Dulu saya sering menilai rendah diri dengan orang lain.
Rasanya hampir tak pernah luput kekhawatiran saya yang berlebih ini menghantui saya setiap hari. Sifat ingin selalu dinilai baik dan menjadi percontohan dalam pergaulan memberikan motivasi diri untuk berkembang, hingga akhirnya saya tersadar dengan makna dunia.

Dunia yang sering dijadikan tempat bersenang-senang manusia.
Ah, akhirnya saya tahu mengapa orang-orang terdahulu terlihat berbeda dan nyaris menjadi orang lain. Mereka menjadikan dunia sebagai bagian utama hidupnya. Padahal, dunia ini hanyalah sebentar.

Setelah saya renungi apa yang telah saya lakukan dulu, perlahan saya mulai sadar bahwa dunia tak selalu harus bumi dan bulan. Dunia tak sekedar membahas aku dan kamu. Dunia memiliki banyak peristiwa unik. Di dunialah ttempat manusia menentukan amal-amalnya.

Dunia itu sangat singkat.
Lahir, bayi, balita, anak-anak, remaja, baligj, pradewasa, dewasa, kuliah, kerja, menikah, punya anak, menua dan masuk surga.
Sungguh singkat, bukan?

Saat ini, hal yang paling bisa dilakukan ialah percaya pada diri sendiri bahwa siri ini mampu mengandalkan setiap anggota tubuh pinjaman Al-Qur'an.
Dunia, jadilah saksi bahwa aku ignin saat pada Tuhanmu.. 

Comments

Popular posts from this blog

Review Belanja Online, LAZADA Indonesia VS LAZADA Thailand

Assalamualaikum wrwb. Kalian suka belanja? Kalian suka cari promosi dan diskon? Atau kalian suka beli barang terus direturn dengan alasan berubah pikiran? Ya, Ketiganya diatas itu gue banget. Suka belanja, tapi males jalan ke mall, males milih lama buat keliling cari barang. Dan yang yang terpenting suka cari promosi dan harga murah dibandingin beli langsung. Itu adalah salah dua alasan kenaa sekarang semakin banyak online shopping dan makin banyak juga promosi yang diberikan. Pengelaman gue di Indonesia, gue pernah belanja di  blibli.com ,  tokopedia.com ,  lazada.co.id ,   zalora.co,id  dan beberapa website toko online. Hasilnya ga begitu buruk, gue cuma pernah sekali zonk pas belanja online di berr*benka.com. Gue bahas satu-satu kali ya. 1. blibli.com Kalo lo suka online bakalan sering banget lihat iklan blibi pas nonton youtube atau pesen tiket pesawat. As you know, blibli ini banyak kasih promosi juga lho. Mereka sering dijadiin sponsored diacar...

Tips Perjalanan Bandar Lampung ke Bogor ala mahasiswa

Saya Sissy Nagita, mahasiswi salah satu universitas di Bogor asal Lampung. Perjalanan ini merupakan sekian kalinya untuk saya, dan saya ingin membagikan tipsnya untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat. Rute perjalanan: 1. Travel Bandar Lampung-Bakauheni (Rp 40.000) waktu tempuh 2 jam. 2. Kapal penumpang Bakauheni-Merak (Rp 15.000) waktu tempuh 2-3 jam normal. 3. Bis arimbi/primajasa jurusan Merak-Bogor (Rp 40.000) waktu tempuh 4-5 jam. Alternatif bus Merak-Serang (Rp 8.000) waktu tempuh 30 menit, dilanjutkan bis Serang-Bogor/Serang-Bandung turun di Sukasari/ Baranangsiang (Rp 40.000) waktu tempuh 4 jam. Alternatif lainnya, kereta dari stasiun Merak menuju stasiun Rangkas Bitung (Rp 3000) waktu tempuh 2 jam), dilanjutkan dengan kereta listrik (KRL) dari Stasiun Rangkas Bitung menuju Stasiun Bogor (transit di Tanah Abang, pilih jalur kuning Rp 7000) waktu tempuh 3,5 jam) Total waktu tempuh 10-12 jam termasuk waktu tunggu menggunakan bus seharga 100ribuan dan 12-15 jam menggun...

Exchange ke Kasetsart University? Langsung Booking Krissana International Dormitory sekarang!

Gue pengen balik. Kemana? Indonesia, kayanya gue kangen nyokap, kangen rumah. Ga tau, ntah ini homesick atau bukan. Tapi rasanya kangen banget sama rumah. Fix, kayanya gue ga cocok tinggal diluar negeri kayanya. Padahal temen-temen gue malah betah banget karena lebih enak disini dengan fasilitas oke dan full wifi dibandingin dirumah. But, it's not me. Gue mikir, iya juga kenapa gue ga betah ya. Apa jangan-jangan ibu dirumah lagi kangen sama gue? Positive aja kali ya. Biasanya gue santai aja, biasanya juga ga pulang karena kelamaan jadi anak rantau. Temen gue aja bilang, ternyata lo cemen ya. Gue kira lo tahan banting, ternyata anak mama juga *dalem hati gue batin, gini2 gue mandiri kali, bukan anak manja. But, it's oke emang kalo udah bahas tentang ibu, gue emang melow dikit.  Sempet gue bilang gini, ntar lulus S1 gue ga mau kuliah keluar negeri ah. Mending yang deket aja biar bisa sama mama terus dirumah. Sebenernya bukan karena cemen atau ga mau keluar dari zona...