PART 1
#30DWCJILID12 #DAY3
Aku menilai diriku sebagai orang yang mandiri dan sedikit
lebih kuat dari orang kebanyakan. Aku berani mengambil langkah baru yang masih dianggap
tabu. Mungkin orang-orang melihatku tangguh, tapi nyatanya aku tak setangguh
itu. Sebagai makhluk sosial aku masih membutuhkan sosok teman yang bisa menemani dan mengingatkan
dalam segala hal. Akupun memilikinya, aku merasa akan slalu ada orang yang
sengaja menyiapkan waktu dan raganya untukku. Aku merasa akan slalu ada orang
yang menjaga dan menasehatiku.
Sampai akhirnya, merasa kecewa karena terlalu
percaya pada manusia menyadarkanku. Bahwa tak ada orang yang benar-benar ada
untukku, yang memprioritaskan waktunya untukku, termasuk orang tua. Karena
mereka pun memiliki urusan lain yang harus mereka selesaikan dengan titel
mereka sebagai manusia. Manusia memang banyak maunya, banyak nafsunya dan
banyaknya kurang bersyukur. Ada orang yang merasa benar-benar sendiri dalam
hidup, merasa sendiri di tengah keramaian, dan merasa tidak nyaman dengan
kesendiriannya. Aku pernah merasakannya, sebelum aku menemukan hal luar biasa
yang mengubah hidupku.
Ketika aku dipertemukan dengan seseorang yang kurasa
bisa membuatku lebih baik, membuatku nyaman dan yakin akan masa depan.
Keyakinan yang membuatku lupa akan adanya takdir Tuhan. Bahwa tak ada yang
benar-benar pasti di dunia. Kepastian yang dibutuhkan seluruh manusia,
kepastian tentang mengapa aku hidup, bagaimana aku akan menjalani hidup dan
kehidupan apa yang akan aku jalani. Aku lupa bahwa masih banyak
pertanyaan-pertanyaan tentang ketidakpastian yang belum mampu kudapatkan
jawabannya.
Lagi, lagi aku sendiri, terbiasa menyendiri membentukku menjadi pribadi yang lebih mandiri. Tak perlu lagi menunggu sesuatu yang tak pasti, tak perlu lagi memastikan sesuatu yang belum pasti terjadi. Setelah nyaman untuk beberapa waktu, aku kembali merasa bosan dengan dunia yang kuciptakan sendiri ini. Tak banyak hal baru yang kuhasilkan, tak banyak pula karya-karya yang kutorehkan. Hanya kalimat motivasi sederhana yang memang sengaja kukumpulkan untuk diriku sendiri.
Lagi, lagi aku sendiri, terbiasa menyendiri membentukku menjadi pribadi yang lebih mandiri. Tak perlu lagi menunggu sesuatu yang tak pasti, tak perlu lagi memastikan sesuatu yang belum pasti terjadi. Setelah nyaman untuk beberapa waktu, aku kembali merasa bosan dengan dunia yang kuciptakan sendiri ini. Tak banyak hal baru yang kuhasilkan, tak banyak pula karya-karya yang kutorehkan. Hanya kalimat motivasi sederhana yang memang sengaja kukumpulkan untuk diriku sendiri.
Aku memang terlihat kuat, jika kita bertemu kamu akan
mengatakan hal serupa. Tapi sesungguhnya aku masihlah manusia biasa. Ketika aku
terpuruk, teman menjadi satu-satunya orang yang kupercaya akan menyelesaikan
masalahku. Ketika aku sedang gundah, mereka adalah orang yang kupercaya dapat
menenangkan semua perkara. Namun semua berubah, ketika ku kuliah
tak sengaja ku temukan catatan kecil yang pernah kubuat
sekian tahun yang lalu
“Menjadi kuat adalah pilihanku, tetap kuat menjadi alasanku dan selalu kuat adalah prinsipku. Apapun yang terjadi, semuanya akan terlewati dan akan selesai pada waktunya”.
#30DWCJILID12 #DAY3
Comments
Post a Comment