Skip to main content

HIJRAH SANTUN (PART 3) YUK, MENTORING DI IPB

Mentouring a.k.a mentoring bisa dilakukan dimana saja, salah satunya di alam terbuka

Mentoring dalam agama islam merupakan salah satu metode yang diajarkan Rasulullah dalam pembelajaran agama. Mahasiswa baru IPB bisa mengikuti mentoring dengan menghubungi kakak senior resident ataupun kakak asistensi Agama Islam di kampus. Jangan pernah takut untuk memulai dan mencoba hal baru, itulah hal pertama yang ada dipikirkanku saat itu. Biasanya pribadi introvert sepertiku tidka menyukai hal-hal seperti ini, namun hal itu tidak berlaku untuk hal ini. Aku mengikutinya dengan semangat sekali di awal-awal pertama, seperti biasa seleksi alam mulai menghampiri kelompok kecilku.

Perlahan mulai satu – dua orang yang absen, lalu tinggallah satu – dua orang yang masih istiqomah selama 1 semester. Pertama kali aku mengikuti mentoring pada awal semester 2 kuliah. Dari sinilah aku mulai menyadari banyaknya kekuranganku dalam ilmu agama yang sudah lebih dari 17 tahun membersamaiku. Kebiasaan yang diajarkan dalam kelompok mentoring mulai terbawa dalam kegiatanku dikampus.

Dulu saat masih mahasiswa baru, aku nyaris tidak memiliki rok, hanya ada rok hitam sisa mas pengenalan kampus. Akupun meminjam rok teman untuk dipakai kuliah. Tak terasa, saat itu aku sudah meminjamnya 2 bulan lebih dan selalu dipakai. Sampai tibalah rasa tidak enak karena terlalu lama meminjam, akhirnya ketika aku berkesempatan pulang ke rumah, aku segera meminta dibelikan rok baru pada ibuku. Alhamdulillah, itulah rok pertamaku yang memiliki sejarah berarti, yang mengantarkanku mendekatkan diri pada Rabbku.

Aku memiliki kakak asuh dari Keluarga Mahasiswa Lampung, dia bernama Dwi Tasya Liandra. Kami berasal dari almamater yang sama, dan kisah hijrah yang serupa. Dialah yang secara tidak langsung mengajarkanku untuk memakai rok dan jilbab. Dia bilang, kalo kita pakai celana itu menyerupai laki-laki dan Allah ga akan mengenali kita hambaNya nanti. Di bulan-bulan terakhir semester 2, aku mulai istiqomah menggunakan rok kemanapun.

Pernah satu waktu aku mengikuti kegiatan alam yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Muslim TPB 51 ke Curug Nangka. Aku melihat semua wanitanya mengenakan rok dan kaos kaki, dan akupun mengikutinya karena khawatir menarik perhatian jika aku mengenakan rok naik gunung dan melepas kaos kaki saat berendam dalam air. Masyaa Allah, hatiku rasanya bersyukur sekali karena bisa merasakan hal indah saat itu.

#30DWCJILID12
#DAY5

Comments

Popular posts from this blog

Review Belanja Online, LAZADA Indonesia VS LAZADA Thailand

Assalamualaikum wrwb. Kalian suka belanja? Kalian suka cari promosi dan diskon? Atau kalian suka beli barang terus direturn dengan alasan berubah pikiran? Ya, Ketiganya diatas itu gue banget. Suka belanja, tapi males jalan ke mall, males milih lama buat keliling cari barang. Dan yang yang terpenting suka cari promosi dan harga murah dibandingin beli langsung. Itu adalah salah dua alasan kenaa sekarang semakin banyak online shopping dan makin banyak juga promosi yang diberikan. Pengelaman gue di Indonesia, gue pernah belanja di  blibli.com ,  tokopedia.com ,  lazada.co.id ,   zalora.co,id  dan beberapa website toko online. Hasilnya ga begitu buruk, gue cuma pernah sekali zonk pas belanja online di berr*benka.com. Gue bahas satu-satu kali ya. 1. blibli.com Kalo lo suka online bakalan sering banget lihat iklan blibi pas nonton youtube atau pesen tiket pesawat. As you know, blibli ini banyak kasih promosi juga lho. Mereka sering dijadiin sponsored diacar...

Tips Perjalanan Bandar Lampung ke Bogor ala mahasiswa

Saya Sissy Nagita, mahasiswi salah satu universitas di Bogor asal Lampung. Perjalanan ini merupakan sekian kalinya untuk saya, dan saya ingin membagikan tipsnya untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat. Rute perjalanan: 1. Travel Bandar Lampung-Bakauheni (Rp 40.000) waktu tempuh 2 jam. 2. Kapal penumpang Bakauheni-Merak (Rp 15.000) waktu tempuh 2-3 jam normal. 3. Bis arimbi/primajasa jurusan Merak-Bogor (Rp 40.000) waktu tempuh 4-5 jam. Alternatif bus Merak-Serang (Rp 8.000) waktu tempuh 30 menit, dilanjutkan bis Serang-Bogor/Serang-Bandung turun di Sukasari/ Baranangsiang (Rp 40.000) waktu tempuh 4 jam. Alternatif lainnya, kereta dari stasiun Merak menuju stasiun Rangkas Bitung (Rp 3000) waktu tempuh 2 jam), dilanjutkan dengan kereta listrik (KRL) dari Stasiun Rangkas Bitung menuju Stasiun Bogor (transit di Tanah Abang, pilih jalur kuning Rp 7000) waktu tempuh 3,5 jam) Total waktu tempuh 10-12 jam termasuk waktu tunggu menggunakan bus seharga 100ribuan dan 12-15 jam menggun...

Exchange ke Kasetsart University? Langsung Booking Krissana International Dormitory sekarang!

Gue pengen balik. Kemana? Indonesia, kayanya gue kangen nyokap, kangen rumah. Ga tau, ntah ini homesick atau bukan. Tapi rasanya kangen banget sama rumah. Fix, kayanya gue ga cocok tinggal diluar negeri kayanya. Padahal temen-temen gue malah betah banget karena lebih enak disini dengan fasilitas oke dan full wifi dibandingin dirumah. But, it's not me. Gue mikir, iya juga kenapa gue ga betah ya. Apa jangan-jangan ibu dirumah lagi kangen sama gue? Positive aja kali ya. Biasanya gue santai aja, biasanya juga ga pulang karena kelamaan jadi anak rantau. Temen gue aja bilang, ternyata lo cemen ya. Gue kira lo tahan banting, ternyata anak mama juga *dalem hati gue batin, gini2 gue mandiri kali, bukan anak manja. But, it's oke emang kalo udah bahas tentang ibu, gue emang melow dikit.  Sempet gue bilang gini, ntar lulus S1 gue ga mau kuliah keluar negeri ah. Mending yang deket aja biar bisa sama mama terus dirumah. Sebenernya bukan karena cemen atau ga mau keluar dari zona...