Assalamualaikum wrwb.
Aku ingin bercerita tentang bagaimana rasanya menjadi anak rantau dengan minimnya keberanian untuk melakukan hal yang baru seorang diri. Kali ini Allah memberiku kesempatan untuk mengunjungi Kasetsart Campus di wilayah Kamphaensen. Fyi, Kasetsart University sebagai kampus ketiga terbaik di Thailand ini mempunyai 4 kampus yang berbeda, Bangkhen sebagai pusat, Kamphaensen sebagai yang terbesar, Sri Racha sebagai yang terjauh dan Sakon Nakhon.
Langsung saja, hal yang paling sering ku lakukan afalah mengunjungi teman atau temannya teman untum jalan sekaligus dijadikan guide. Kali ini, aku bersama Jya dan Muminah. Aku mengenal Jya di acara Muslim Kaset Oktober lalu. Muminah adalah sahabat Jya yang kebetulan sedang berkunjung ke Kamphaemsen.
Kaset Fair adalah acara tahunan yang dilakuman dalam rangka merayakan liburan summer mereka, kegiatan ini serupa dengan pameran kampus ditambah dengan penjual dan pasar malam. Kita bisa menemukan apapun disini. Paling banyak adalah tanaman hias dan berbagai barang organik. Sebagai kampus yang berbasis pertanian, sepertinya menjadi hal yang wajar bila Kaseysart memiliki kapabilitas baik dalam bidang teknologi dan inovasi.
Setiap kampus memiliki major dan fakultas yang berbeda, iilah mengapa banyak dari mereka baru menyadarinya setelah mereka diterima disini.
Kebetulan, temanku ini asalnya dari Hat Yai di selatan Thailand. So dia juga merantau disini. Dia bilatiaapa weekend dia akan pergi ke Rangsit main kekosan temannya di Muminah ini, padahal Rangsit Kamphaensen itu lumayan hampir 2 jaman. Tapi itulah resiko, mumgkjnn bisa jadi karena masih di tahin pertama, jadi masih belum banyak hal yang menarik untuknya.
Aku inggin ceerita tenntang asrama tahun pertama disini. Aku kasih foto ya biar kebayang hehe.
Aku ingin bercerita tentang bagaimana rasanya menjadi anak rantau dengan minimnya keberanian untuk melakukan hal yang baru seorang diri. Kali ini Allah memberiku kesempatan untuk mengunjungi Kasetsart Campus di wilayah Kamphaensen. Fyi, Kasetsart University sebagai kampus ketiga terbaik di Thailand ini mempunyai 4 kampus yang berbeda, Bangkhen sebagai pusat, Kamphaensen sebagai yang terbesar, Sri Racha sebagai yang terjauh dan Sakon Nakhon.
Langsung saja, hal yang paling sering ku lakukan afalah mengunjungi teman atau temannya teman untum jalan sekaligus dijadikan guide. Kali ini, aku bersama Jya dan Muminah. Aku mengenal Jya di acara Muslim Kaset Oktober lalu. Muminah adalah sahabat Jya yang kebetulan sedang berkunjung ke Kamphaemsen.
Kaset Fair adalah acara tahunan yang dilakuman dalam rangka merayakan liburan summer mereka, kegiatan ini serupa dengan pameran kampus ditambah dengan penjual dan pasar malam. Kita bisa menemukan apapun disini. Paling banyak adalah tanaman hias dan berbagai barang organik. Sebagai kampus yang berbasis pertanian, sepertinya menjadi hal yang wajar bila Kaseysart memiliki kapabilitas baik dalam bidang teknologi dan inovasi.
Setiap kampus memiliki major dan fakultas yang berbeda, iilah mengapa banyak dari mereka baru menyadarinya setelah mereka diterima disini.
Kebetulan, temanku ini asalnya dari Hat Yai di selatan Thailand. So dia juga merantau disini. Dia bilatiaapa weekend dia akan pergi ke Rangsit main kekosan temannya di Muminah ini, padahal Rangsit Kamphaensen itu lumayan hampir 2 jaman. Tapi itulah resiko, mumgkjnn bisa jadi karena masih di tahin pertama, jadi masih belum banyak hal yang menarik untuknya.
Aku inggin ceerita tenntang asrama tahun pertama disini. Aku kasih foto ya biar kebayang hehe.
Kondisi asrama tampak depan dimalam hari |
Satu kamar berukuran sekitar 8×6m. Terdiri atas 4 bed dengan 2 toilet dan 1 kamar mandi. |
Karena ukuran kamar yang minimalis, jadinya lemari, meja belajar senagaja disusun tepat dibawah bed untuk menghemat space. |
Salah satu halaman kosong didepan asrama. |
Dilokasi ini ada sekitar 10 gedung asrama khusus putri. Besar banget kompleksnya.
Aku sama Jya sama Muminah bermalam disalah satu kamar temannya Jya, biasalah mahasiswa sukanya nginep gitu. Setelahnya kami berkeliling diacara Kaset Fair ini.
Yang buat kaget itu disini ada satu side jualan mjngkin ada sekitar 10 toko khusus main lottery. Disini mugkin lottery jadi kebiasaan karena dilegalkan ya. Setiap minggu kita bisa lihat nokor undiannya disampul depan koran-koran diBangkok.
Harganya 10 baht sekali lempar bola atau tembak panah, hadiahnya boneka atau bantal boneka. Bisa bikin nagih, tapi akusih ga suka soalnya kata mama ini mirip judi gitu ga baik untuk muslim. Kalo kata mama sih, kalo mau sesuatu mending langsung beli aja biar ga di phpin hehe.
Lampu-lampu malamnya bagus banget deh. Tapi sayangnya aku ga bisa fotoin satu persatu. Maaf ya teman-teman. Tapi beneran deh, jujur aja aku capek keliling walaupun malem no sunshine.
Pagi-paginya kita keliling naik bis, sebelumnya kita sarapan dulu di srand Muslim Club. Seperti biasa, karena setiap muslim itu bersaudara jadi kita dapat free. Alhamdulillah.
Ini adalah salah satu spot favorit aku disana, karena banyak tanaman dan bunga-bunga cantik. Fyi, sebelumnya aku ga pernah suka bunga. Tapi semenjak jadi mahasiswi botani disini, aku jadi tahu dan tertarik dengan bagaimana mereka hidup. Rasanya menyenangkan ketika bisa melihat makhluk Tuhan yang lain hidup dengan baik.
Kalo menurutku, salaj satu cara bahagia adalah dengan menikmati apa yang sudah Tuhan beri pada makhluknya diselurih bumi.
Comments
Post a Comment